Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Penusuk Sate

Malam itu benar-benar syahdu. Bukan gimik syahdu tapi benar-benar syahdu. Aku berjalan melewati dedaunan dengan angin yang berlarian kesana kemari. Entah bintang atau kunang-kunang, mereka benar-benar bertebaran di udara. Suara air mengalir dari sungai yang entah dimana. Lampu kuning berjajar tergantung di tiap sudut rumah. Ini seperti malam pinterest yang enggan sekali untuk dilewatkan.  Dibawah pohon besar, kulihat beberapa lelaki sedang menusuk sate. Wajah mereka sumringah penuh kehangatan. Ada muka Faisal, Iyek, suamiku, Kresno, Farid, Anan dan Cimeng sedang asik berbincang ria dengan daging mentah di tangannya. Jangan tanya dimana Ignaz, dia pasti sedang tidur di goa. Mereka menusuk sate sambil mengamati gerlapnya cahaya diatas kepala. Mataku berkaca-kaca. Aku tahu ini mimpi. Aku tahu ini memori masa lalu yang sangat aku rindukan. Memori kos lama yang sangat melekat di pikiranku. Aku merindukan bau sate di kos oren, bersama angkatanku.   Aku tahu kenapa aku bermimpi merek...

Mimpi Lagi

Senyum itu datang lagi. Aku terheran-heran, setelah sekian lama kamu terbang, kita masih saja saling menyapa meskipun aku di dunia dan kamu di angkasa. Pernahkah terlintas dipikiranmu bahwa dunia hampir usai terkena badai matahari? Jika benar, maukah kamu datang kembali ke bumi? Aku sekilas pernah melihat beritanya, dimana matahari marah dan berbisik dengan tetangga lain bahwa lelah memiliki hubungan dengan planet semenjengkelkan ini. Kamupun sering tertawa mengamati tingkah konyol kami seolah bangsamu lah yang paling suci. Hei. Tidak lelahlah kamu berkelana? Apa sebenarnya yang kamu cari di galaksi tak berpenghuni itu? Apakah banyak stroberi kesukaanmu? Apakah kamu tidak penasaran dengan keadaan di bumi? Atau paling tidak akan keadaanku? Baik, jika kamu membaca surat ini, kamu harus tahu bahwa presiden kami telah berganti. Kami baik-baik saja sejauh ini, aku pun baik, melanjutkan hidup sebagaimana manusia lainnya.  Ah, sudahlah. Semoga banyak stroberi yang menemanimu, karena aku t...

LDM Sampai Kapan?

Gambar
Sore itu saya memandangi gumpalan awan gelap yang berbaris, seolah sedang tahu keinginan saya terbang sampai jauh ke ujung angkasa. Seorang lelaki yang memiliki dua lesung pipi dengan mata sembab berjalan pelan dari sudut rumah menggendong ranselnya. Ia mendekat dan menyelipkan rambut saya yang jatuh ke wajah. Raut mukanya mendung dengan poni yang menutupi dahi. Kala itu lelaki saya pamit, mencium kening saya dengan mata lelahnya yang menghitam. Ia mengelus perut besar saya, yang berisi bakal jagoannya. Saya mengantarnya ke depan pintu kayu, lalu memeluknya erat-erat,  tersenyum kecil kepadanya dan ia pun membalas dengan manis, seolah tidak mau saling merayakan sedih di ujung pertemuan. Sempat tergelitik dengan perkataan teman, “A pa guna menikah jika akhirnya harus terpisah?” Kata banyak orang, inilah risiko yang memang harus kami ambil. Kan sudah tahu konsekuensinya menikah dengan sesama pegawai satu instansi, kami tidak diperbolehkan ditempatkan satu kantor. Kalau dari awal tida...

Gemini oh Gemini

Wah blog aku sepertinya sudah dirubung rayap purba, Pithecanthropus Rayapus Takterurus . Aku sudah lupa cara basa-basi nulis kata-kata indah, rapi nan puitis seperti sebelum-sebelumnya. Di malam yang sepi nan syahdu ini, ketika Kaela sudah tidur dan melepas nenennya, aku iseng membuka kembali akun facebookku. Kubukalah chat chat lama bersama temen, gebetan, mantan, dll ang ang ang. Mulailah aku bernostalgia dengan kenangan-kenangan lalu yang sangat mendebarkan. Bayangkan ketika orang yang kamu suka, tiba-tiba lewat di depan kamu. Jujur waktu itu sih aku pasti senyum-senyum malu, apalagi doi ikutan senyum juga🐒. Aku cukup kaget ternyata semenyenangkan itu masa muda. Dibalik pusingnya mikir ulangan semester dan ujian nasional yang tahun-tahun belakangan ini udah dihapuskan, ternyata banyak juga hal menarik yang mengiringinya. Ternyata aku yang dulu asik juga kalo diajak chatingan ang ang ang. Kok semakin uzur makin ga asik yak? Makin tua makin mager ngetik, makin mager nulis, makanya bl...