Gemini oh Gemini
Wah blog aku sepertinya sudah dirubung rayap purba, Pithecanthropus Rayapus Takterurus . Aku sudah lupa cara basa-basi nulis kata-kata indah, rapi nan puitis seperti sebelum-sebelumnya. Di malam yang sepi nan syahdu ini, ketika Kaela sudah tidur dan melepas nenennya, aku iseng membuka kembali akun facebookku. Kubukalah chat chat lama bersama temen, gebetan, mantan, dll ang ang ang.
Mulailah aku bernostalgia dengan kenangan-kenangan lalu yang sangat mendebarkan. Bayangkan ketika orang yang kamu suka, tiba-tiba lewat di depan kamu. Jujur waktu itu sih aku pasti senyum-senyum malu, apalagi doi ikutan senyum juga🐒. Aku cukup kaget ternyata semenyenangkan itu masa muda. Dibalik pusingnya mikir ulangan semester dan ujian nasional yang tahun-tahun belakangan ini udah dihapuskan, ternyata banyak juga hal menarik yang mengiringinya. Ternyata aku yang dulu asik juga kalo diajak chatingan ang ang ang. Kok semakin uzur makin ga asik yak? Makin tua makin mager ngetik, makin mager nulis, makanya blognya berayap.
Kubukalah chat di facebook satu persatu. Kubaca perlahan namun pasti. Tidak peduli bahwa besok aku harus bekerja pagi. Aku jadi ingin bercerita tentang pengalaman suka/tertarikku dengan lawan jenis. Mungkin ada beberapa nama yang kita sebut dengan inisial atau tidak kita sebutkan sama sekali ehehe.
Kalau kuingat-ingat kembali, pertama kali aku mulai suka dengan lawan jenis ya di zaman TK. Orang yang aku suka pertama kali dalam hidup adalah tetangga aku depan rumah. Normal ga sih TK udah suka sama orang? Harusnya normal ya. Kita pernah mandi bareng bertiga, aku dia dan kakaknya. Pas aku pindah rumah, rasa tertarik aku perlahan hilang.
Kemudian masuklah aku SD. Sukalah aku dengan teman SDku, inisialnya A. Hayo udah pada ketebak kan 🥹🥹 Dulu dia item manis pinter lucu dan suka nyontekin ulangan, tapi kalau dia minta contekan balik, ga kucontekin awkwk. Kita pun pas dewasa baru baru ini juga udah saling cerita di grup sd kalo dulu pernah saling suka. Lucu ya. Ternyata kita ga jodoh. Ternyata kita sama-sama pernah saling suka, tapi ga pernah mengungkapkan satu sama lain.
Masuklah SMP. Rasa tertarikku ke A perlahan lahan menghilang. Saat SMP, aku mengidolakan salah satu kakak kelas, inisialnya G. Dia yang main keyboard pas upacara. Teruus aku dirijennya. Pernah pas kak G ini pulang, kubuntuti dari belakang sama temenku sampe deket rumahnya. Kupikir pikir lagi ngeri juga ilmu ngintilku. Tapi ya hanya sekedar ngefans. Kami sempat chat beberapa kali saat aku SMA, Ternyata pas aku SMA, kakak ini kirim email yang intinya bilang suka awkwkw. Gemoy. Sayangnya saat itu saya sedang kepincut yang lain🥹
Masih di masa SMP, aku dekat dengan kakak kelas lainnya, inisialnya H. Wah itu pertama kali aku patah hati karena tiba-tiba dia jadian sama adek kelasku??! Jahat banget😡🫢 (perasaanku saat itu). Padahal pas itu aku seneng banget curhat sama dia. Akibatnya, aku jadi lesu tidak semangat belajar seminggu wkwkwk (cape ketawa ang ang ang nulisnya ribet).
Tapi kemudian aku mengenal orang baru, inisialnya N. Jujur waktu itu aku merasa bahwa rasa sukaku ke orang ini lebih besar dibanding rasa sukaku ke orang-orang sebelumnya. Maka aku brandinglah dia dengan ‘cinta pertama’. Walaupun aku gatau nih itu cinta pertama beneran apa cinta monyet doang.
Dari sekian banyak yang aku suka, saat itu ga ada yang berbalik bilang suka sama aku yak. Jadi kupendamlah rasa membara jiwa muda perkasa ini dalam dalam, karena gengsi sebagai cewe memang tinggi wkwkw.
Kemudian masa smp ku pun berakhir. Sukaku ke N masih berlanjut sampai perlahan-lahan mulai tergantikan dengan lainnya. Aku mulai ngefans kakak-kakak di organisasi SMA, karena mereka memang sekeren itu ehehe. Nah pas kelas 2 SMA, jiwa geminiku pun mulai bermunculan (ah bukannya udah bermunculan dari kechiil???). Aku mulai tertarik dengan teman sekelasku. Uhuk siapa nih. Aku dan dia berteman baik. Saat aku sudah masuk dunia kerja pun kami masih berhubungan baik, meskipun hanya sebagai teman.
Kemudian aku masuk kuliah. Akupun dekat dengan beberapa orang. Siapa? Inisial? Ga dulu wkwkwk. Tapi waktu itu aku mulai dekat lagi dengan temanku SMP inisial N tadi. Jadianlah kita. Jadi beliau ini adalah pacar pertama saya 🙏🏻🐒.
Satu kata yang menggambarkan diriku saat itu. ‘Tidak dewasa’ (kok jadi dua kata). Oh, bolehkah tambah satu kata lagi? ‘egois wkwkwk’ (wkwkw ga dihitung ya). Saat aku memutuskan untuk memiliki hubungan bersamanya (pacaran), aku masih sangat tidak memiliki pengalaman.
pacaran kami bermula dari apa ya? bahkan aku lupa. sepertinya waktu itu aku masih menginjak semester 1 atau semester 2 di perkuliahan di jakarta. dia juga berkuliah di salah satu sekolah kedinasan di jakarta. kami dekat dan akhirnya dia mengungkapkan perasaannya lewat chat(?) wkwkw ironis sekali. tapi ya begitulah, akhirnya kami berpacaran kemudian memutuskan hubunganpun lewat chat. Sepertinya dulu saat kami memutuskan hubungan, aku banyak menyalahkan keadaan, bukan introspeksi atas kesalahanku.
Nah saat aku ke DO dan kuliah di kampus lain, aku mulai dekat dengan beberapa temanku di STAN maupun SMA. Namun karena saat itu masih kalut dengan kesedihan dan fokus kuliah (takut ke DO lagi, yakali DO dua kali) maka kamipun cukup bahagia dengan berghosting ria saja.
Kemudian masuklah aku kerja.
Saat aku pertama kali masuk kerja, aku tertariiik dengan satu orang. Tapi sayangnya dia aneh. Cita-citanya adalah poligami. Bjir lah dikode untuk menjauh ini mah. Baikkk aku mundur perlahan.
Singkat cerita aku bertemu dengan suami karena kita memelihara kucing bersama, namanya si Appa. Setelah kita menikah, Appa meninggal. Sepertinya Appa sengaja datang ke kehidupan aku untuk mengisi masa jombloku dan mempertemukan aku dengan suami. Ternyata I looove suamiku. Sosok dewasa yang sangat mengayomi dan sayang keluarga. Satu-satunya pria yang ga punya ego di dunia (???). Aku sangat menghormati suami aku, kitapun saling menghargai. Bener juga kata orang, kalau gemini udah nemu pawangnya, pasti setia. Ang ang ang (padahal tadi bilangnya capek ngetik ketawa ginian). Mungkin akan aku jelaskan di tulisan berikutnya karena bakal panjang banget yak kalo dijabarin pas bagian ini.
Dari semua penjelasan di atas, sepertinya memang jiwa mudaku agak mudah berpindah-pindah rasa yagesyak. Tahun ini suka ini, tahun depan bisa suka yang lain. Tapi ternyata pas udah nikah beda. Masya Allah Tabarakallah, Aku belajar bahwa setelah menikah, kita harus punya pager kalo ga sembarang orang bisa curhat, cerita, apalagi masuk seenaknya. Kami jadi belajar cara bersikap yang baik sebagai team itu bagaimana. cara menurunkan ego satu sama lain itu bagaimana. Cara buat kaela itu bagaimana. Ups.
Hikmah tulisan ini adalah menikahlah gemini hentikan berkelanamu. (Dada semwa sampai bertemu setelah perang dunia ke-3)
Komentar
Posting Komentar