Mimpi Lagi
Senyum itu datang lagi. Aku terheran-heran, setelah sekian lama kamu terbang, kita masih saja saling menyapa meskipun aku di dunia dan kamu di angkasa. Pernahkah terlintas dipikiranmu bahwa dunia hampir usai terkena badai matahari? Jika benar, maukah kamu datang kembali ke bumi? Aku sekilas pernah melihat beritanya, dimana matahari marah dan berbisik dengan tetangga lain bahwa lelah memiliki hubungan dengan planet semenjengkelkan ini. Kamupun sering tertawa mengamati tingkah konyol kami seolah bangsamu lah yang paling suci. Hei. Tidak lelahlah kamu berkelana? Apa sebenarnya yang kamu cari di galaksi tak berpenghuni itu? Apakah banyak stroberi kesukaanmu? Apakah kamu tidak penasaran dengan keadaan di bumi? Atau paling tidak akan keadaanku? Baik, jika kamu membaca surat ini, kamu harus tahu bahwa presiden kami telah berganti. Kami baik-baik saja sejauh ini, aku pun baik, melanjutkan hidup sebagaimana manusia lainnya. Ah, sudahlah. Semoga banyak stroberi yang menemanimu, karena aku t...